Kamis, 20 Oktober 2011

Fashion Membentuk Karakter Positif pada Anak

Casual

Pesta

Sporty

Princess

 Sporty di acara Fashion Dance BHK Fair 15 Oktober 2011


Coba perhatikan tingkah laku anak perempuan Anda. Pada usia berapa anak perempuan Anda mulai bergaya di depan cermin, memeragakan gaya busana yang ia suka? Jika anak perempuan Anda sudah mulai melek fashion, Anda bisa membentuk karakter dan mengasah keterampilannya melalui kegemarannya terhadap fashion.

Melalui fashion anak bisa belajar memupuk kepercayaan dirinya, keberanian tampil berbeda, juga mengasah kreativitas dan keterampilannya seperti dalam memadupadankan warna, bahkan mengajarkan anak menjadi smart shopper. Fashion juga menjadi alat untuk membangun komunikasi ibu dan anak.

Komunikasi

Fashion itu mengasyikkan untuk membangun komunikasi ibu dan anak. Banyak manfaat positif fashion terhadap pengasuhan anak.

Percaya diri

Fashion menjadi alat untuk mengarahkan dan membentuk kepribadian anak. Melalui pilihan gaya busana dan padu padan warna, anak akan berani tampil beda, dan percaya diri dengan penampilannya dalam berbusana.
 
Anak bisa diarahkan melalui berbagai cara. Pengembangan karakter, seperti kepercayaan diri juga bisa dilakukan melalui kegiatan fashion. Fashion bisa menjadi salah satu cara menumbuhkan kepercayaan diri anak, sebagai contoh penampilan Michelle Obama yang modis, elegan, dan menarik bisa dijadikan bahan diskusi dengan anak. Melalui gaya busana Michelle Obama, anak belajar bagaimana memilih busana, termasuk warna, yang tepat menyesuaikan dengan warna kulit, seperti Michelle Obama yang selalu berpenampilan menarik dan bisa memilih busana yang tepat menyesuaikan warna kulitnya.

Tampil beda
Fashion membantu anak untuk berani tampil beda. Pilihan gaya yang diperkenalkan kepada anak sejak dini membentuk kepribadian positif. Misalnya, kepercayaan dirinya dalam berkreasi dengan busana, justru membuat anak berani tampil beda tak seragam dengan anak-anak lainnya. Kemudian, dampak pada kepribadian anak adalah anak mampu berpikir kreatif.

Melalui fashion, anak terangsang untuk berpikir out of the box, berani berkreasi, tidak merasa harus sama dengan teman-temannya. Jika pola pikir seperti ini terbangun sejak dini, harapannya saat dewasa nanti ia tumbuh mandiri, lebih kreatif dan tidak terjebak di jalur aman.

Hemat

Denga fashion anak-anak justru lebih kreatif dan kritis dalam melihat suatu produk. Mereka bisa mengaplikasikan produk dengan kreasi mereka, melalui pertanyaan-pertanyaan yang mereka ajukan dari sebuah produk yang dilihatnya. Tugas orangtua adalah memberikan penjelasan kepada anak.

Fashion akan membuat anak lebih cerdas saat berbelanja. Setiap melihat busana, ia akan langsung berpikir padu - padan. Bagaimana busana yang masih terpajang di etalase itu bisa dikreasikan dengan busana yang dimilikinya di rumah. Atau bahkan, apakah busana di toko itu bisa digunakan untuk berbagai kegiatan misalnya.

Anak menjadi smart shopper. Dan justru lebih hemat karena menerapkan konsep padu padan busana dan warna

Mandiri

Dengan kemampuan memilah dan memilih busana sendiri, si kecil juga bisa mandiri. Ia akan memilih sendiri busana yang tepat untuknya, menyesuaikan kegiatan, tanpa perlu meminta bantuan ibunya untuk memilihkan pakaian.

Jadi, saat anak perempuan Anda mulai menunjukkan perhatiannya terhadap gaya busana, waktunya Anda mengarahkan. Boleh jadi si kecil mulai melek fashion dan melalui kesukaannya ini, Anda bisa membentuk kepribadian positif yang bermanfaat untuk dirinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar