Minggu, 13 November 2011

Membentuk Anak Agar Tampil Berani

 
Performance Bungo Cempak di Acara Beautiful Day 

 Fashion Show Gaun Pesta di Acara BHK Fair

Tari Kupu-Kupu di Acara Pentas Seni

Fashion Dance di Acara BHK Fair


Tidak harus menjadi berani, anak juga perlu dilatih agar mampu menyampaikan pendapatnya sejak dini. Hal seperti inilah yang menjadi patokan penting orangtua dalam mendidik anak. Pola asuh yang tepat untuk anak yaitu dengan cara melihat kebutuhan masing-masing anak.

Mengatur anak tidak selamanya harus dengan cara demokratis. Karena pada kasus anak yang memiliki masalah, pola asuh yang tepat adalah dengan bertindak otoriter. Sementara bila anak cenderung mandiri, pola asuh demokratis itu yang paling tepat.

Mengajak anak ke tempat-tempat yang memotivasi dirinya untuk berani tampil di depan umum, seperti pertunjukan seni, akan mendorong anak belajar bahwa orangtua senang kalau anaknya tampil. Namun, dampak pada masing-masing anak akan berbeda.

Kalau pada kasus anak yang sukses dapat tampil di muka umum, memberi nilai positif yaitu timbulnya rasa percaya diri pada anak. Sementara bila anak secara populeritas tidak siap tampil, maka secara psikologis akan membuat anak merasa gagal karena hanya terpaksa mengikuti keinginan orangtuanya.

Untuk menghindari hal-hal negatif yang akan timbul, sebaiknya perlu ada kesepakatan antara orangtua dan anak. Karena pada dasarnya tindakan mendorong anak untuk tampil di muka umum itu sangat positif untuk perkembangan anak. Ketika anak mendapati kondisi kalah dan dia akan tahu bagaimana cara menyikapinya. Meski mengikutsertakan anak untuk unjuk gigi sering dikategorikan sebagai tindakan eksploitasi anak.

Memang keinginan orangtua untuk membuat anaknya tenar lebih pada tindakan egois mereka. Namun, sebenarnya membentuk anak agar berani tampil itu merupakan salah satu pembelajaran disiplin pada anak. Sehingga pada masa yang akan datang anak akan lebih siap menjalani sebuah kompetisi.

Meskipun kondisi perekonomian suatu keluarga sangat mengkhawatirkan, anak sebaiknya jangan dieksploitasi untuk mencari nafkah. Karena tugas orangtua harus mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga. Tapi kalau anak bisa membantu mencari nafkah dan anak memang menginginkannya, maka hal itu boleh-boleh saja dilakukan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar