Minggu, 01 Januari 2012

Floor Time 30 Menit Bersama Anak

Floor time adalah sebuah konsep yang diperuntukkan untuk menjalin interaksi antara orangtua dengan anak secara efektif dan berkualitas. Waktu untuk aktifitas yang dibutuhkan berkisar antara 20 sampai 30 menit. Dengan cara ini, diharapkan terciptanya kedekatan emosi dan merangsang pertumbuhan anak.
Konsep floor time ini menekankan bahwa anak adalah subjek. Sehingga dalam penerapannya, disarankan kepada orangtua agar selalu berorientasi pada minat dan opini anak. Peran orangtua adalah untuk memotivasi, mengarahkan dan mencegah jika tindakannya mengarah pada hal-hal yang berbahaya.
Membuka dan menutup jalur komunikasi. Jika anak anda menggerakkan mobil mainannya dan kemudian anda mengikutinya atau berkata "kemana kita akan pergi?" atau "Bolehkah bonekaku menumpang dimobilmu?" maka anda telah membuka jalur komunikasi dengannya.
Jika ia memberi respon melalui isyara atau ucapan dengan mengatakan, Kita akan pulang ke rumah, maka ia telah menutup jalur komunikasi itu. Anda juga disarankan untuk membagi informasi-informasi baru yang belum diketahuinya. Misalnya, anda bisa beritahu tentang kenapa jumlah ban mobilnya ada empat dan berbentuk bulat.
Ciptakan suasana lingkungan permainan yang sesuai. Bentuk minat alami anak perlu didukung dengan lingkungan yang sesuai. Misalnya, jika anak anda berminat untuk bermain mobil-mobilan, anda sebaiknya menyediakan mainan mobil, tempat yang cukup lapang, boneka kecil sebagai penumpangnya, dll.
Jadilah sebagai penyambung dari mainan. Misalnya anda bisa berperan dan berbicara sebagai boneka penumpang mobil yang dimainkannya. Anggap saja mainan itu sebagai media interaksi dengan anak anda.
Interaksi bersifat kreatif dan spontan. Beberapa anak cenderung lebih baik dengan jenis mainan tertentu. Sementara yang lain lebih memilih berinteraksi langsung dengan anda. Apapun pilihan dan minat anak, bangunlah suasana yang membuat anak mampu mengeksplorasi beberapa situasi dan perasaan nyata secara imajinatif yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
Mengembangkan alur komunikasi. Saat anda berpartisipasi dengan anak, cobalah untuk mengembangkan daya imajinasi anak sekaligus mengenalkan informasi padanya. Untuk itu anda terlebih dahulu mengenal dan memperhatikan aktifitas anak. Misalnya ketika anak anda membuat kegaduhan dengan memukul-mukulkan palu mainan, anda bisa memberi komentar "Wahh hebat sekali anak bunda, kamu seperti drumer", kemudian anda bisa kembangkan aktifitas tersebut dengan irama dan nyanyian yang sesuai. Jika anda menunjukkan minat terhadap apa yang sedang dimainkannya, anak akan merasa dihargai dan merasa mendapatkan dukungan dan kasih sayang.
Gaya permainan yang obstruktif. Terkadang anda akan menemukan bahwa anda telah berhasil mengembangkan permainan atau percakapan dengan anak melalui interaksi dalam sebuah gaya permainan yang obstruktif. Misalnya, jika ia menghindari anda selama permainan. Carilah cara agar anda mendapatkan tempat dalam permainannya. Misalnya ketika ia sedang bermain mobil-mobilan dan ia tidak ingin anda terlibat, cobalah jadikan perut anda sebagai jalanannya atau membuat terowongan dengan tangan anda.
Pada prinsipnya anda dituntut untuk aktif dan mengikuti dan mengembangkan permainan yang diminati anak. Oke..Selamat bermain dan bersenang-senang bersama anak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar